Why is it so hard?
Orang-orang lebih memilih mereka yang berlama-lama memendam amarahnya, berlama-lama tidak berbicara karena persepsi yang salah, berlama-lama diam hanya untuk ditanya duluan. Bahkan, bodohnya aku baru menyadari....jelas-jelas kamu juga melakukan hal yang sama ya? Mungkin aku terlalu bersemangat, sampai-sampai tidak bisa berdiam diri lama dan ingin segera menyelesaikan segala sesuatu yang aku rasa salah. Aku mungkin terlalu bersemangat untuk membuat orang-orang yang berharga untukku agar tidak pergi. Aku mungkin terlalu bersemangat sehingga aku tidak sanggup untuk tidak mengatakan bahwa memang ada sesuatu yang salah dan bahwa memang itu semua harus diperbaiki -- agar tidak ada seorang pun yang terluka. Tapi, sayangnya...kamu bahkan juga tidak mengerti hal itu kan?
Orang-orang lebih menyukai ketika mendengarkan respon bahwa semua tentang mereka baik-baik saja : kepribadian mereka baik, nilai mereka baik, dll. Padahal, di dunia ini tidak ada hal yang baik-baik saja. Tapi, kita semua berusaha untuk bersikap baik-baik saja. Mereka juga sangat percaya bahwa kita harus mengorbankan kebahagiaan kita di hari ini agar besok kita bisa bahagia. Tetapi, bagaimana jika besok kalian tidak bahagia karena kemarin kalian telah mengorbankan kebahagiaan kalian dengan melukai diri kalian sendiri : bersikap tidak membutuhkan bantuan dari orang lain saat kalian merasa benar-benar kesakitan? Bagaimana mungkin kebahagiaan bisa sekejam itu? Membuat seseorang merasa menderita dalam waktu yang lama.
Kamu harusnya mengingat hal ini : Hanya jika kita bahagia di hari ini, maka kita juga bisa bahagia di esok hari.
Orang-orang juga lebih memilih siapa yang berada di tingkat yang paling atas dan melupakan tingkat kedua, walau tingkat kedua lebih banyak membuat hidup menjadi berwarna-warni. Dan aku juga baru menyadarinya, bahwa kamu juga melakukannya lagi kan? Aku kira, dengan membiarkanmu belajar untuk jujur dengan perasaanmu sendiri dan melihatmu baikan seperti itu....kamu juga akan berani untuk melangkah dan mengambil keputusan untuk beranjak dari sisi mengerikan itu. Tapi ternyata tidak ya? Betapa kejamnya dunia, saat seseorang benar-benar berusaha menciptakan pelangi di kehidupan seseorang....tapi mereka hanya percaya kepada hujan deras tanpa henti walau memang mereka sudah mengetahui bahwa pelangi benar-benar indah dan menyejukkan hati.
Tadinya, aku kira dengan mempercayai tindakan seseorang maka aku tidak akan dibodohi oleh kata-katanya. Namun rasanya, itu tidak dapat membuktikan apapun di situasi seperti ini. Bagaimana jika aku mempercayai tindakan seseorang tapi kata-katanya tetap saja membodohiku ketika sepanjang itu juga orang tersebut terlihat yakin dengan tindakannya? Mengapa ya...kamu ingin terus bersandiwara? Mau sampai kapan? Senang rasanya bisa melihatmu tertawa dan tersenyum setulus itu karena kamu sudah berusaha jujur dengan perasaanmu sendiri. Tapi kenapa kamu harus berbalik lagi? Kenapa kamu begitu psimis memperjuangkan perasaanmu sendiri? Kenapa kamu menilai bahwa dirimu sendiri tidak layak bahagia? Kenapa kamu harus begitu mempercayai bahwa kamu harus terus membohongi perasaanmu sendiri setelah kamu merasakan bahwa jujur dengan hatimu sendiri membuatmu tentram? Kenapa ya.....sampai sekarang aku belum juga menemukan keseimbangan disini. Aku malah menemukan banyak hal yang timpang disini. Kenapa kamu harus repot-repot melindungi pelangi yang sudah dilupakan oleh semua orang tapi kemudian.....kamu juga sanggup berkata bahwa kamu lebih memilih hujan sehabis mengorbankan dirimu sendiri untuk pelangi dari awan gelap dan hujan?
Aku pasti benar-benar orang seperti itu ya? Seolah, aku tempat kamu pulang kemanapun kamu berlari, kamu pasti memutuskan untuk pulang ke rumah, seberat apapun masalahmu. Aku mungkin memang tidak tahu bagaimana meletakkan sebuah warna dihati seseorang. Karena mungkin yang aku tahu adalah....bagaimana membuatmu tidak terluka lagi. Saat melihat kamu harus terjatuh ke titik paling bawah di dasar kehidupan, rasanya aku ingin ikut juga untuk terjun kesana. Karena dengan melihatmu berada disana, aku mempunyai kesempatan untuk bercermin kepada diriku sendiri, aku bisa belajar menjadi dewasa tanpa kamu sadari. Mungkin kita akan terus terluka dan berbuat salah karena memang kita tidak memiliki pengalaman sama sekali untuk melalui kehidupan ini yang terkadang terasa sangat kejam sehingga membuat kita menangis dan ingin berbalik saja. Tapi entah bagaimana, aku tidak mau menyesalinya. Mungkin aku memang pelangi yang dilupakan oleh orang-orang, pelangi yang kehadirannya tidak dipertimbangkan. Kamu juga sudah pasti tahu kan? Orang-orang akan lebih mempertimbangkan hal-hal yang membuatnya di dalam bahaya daripada hal-hal yang bisa membuatnya bahagia? Dan kamu juga melakukannya lagi kan? Tak apa.
Walau aku memang harus dilupakan, tidak dipertimbangkan.....setidaknya aku sudah tahu bahwa aku membuat lukamu berkurang :) Aku tidak mau menyesali apapun karena aku sudah berusaha sebaik mugkin untuk membuatmu sedikit percaya dengan kebahagiaan yang bisa kamu dapat di hari-hari itu. Terimakasih untuk semuanya.
Orang-orang lebih menyukai ketika mendengarkan respon bahwa semua tentang mereka baik-baik saja : kepribadian mereka baik, nilai mereka baik, dll. Padahal, di dunia ini tidak ada hal yang baik-baik saja. Tapi, kita semua berusaha untuk bersikap baik-baik saja. Mereka juga sangat percaya bahwa kita harus mengorbankan kebahagiaan kita di hari ini agar besok kita bisa bahagia. Tetapi, bagaimana jika besok kalian tidak bahagia karena kemarin kalian telah mengorbankan kebahagiaan kalian dengan melukai diri kalian sendiri : bersikap tidak membutuhkan bantuan dari orang lain saat kalian merasa benar-benar kesakitan? Bagaimana mungkin kebahagiaan bisa sekejam itu? Membuat seseorang merasa menderita dalam waktu yang lama.
Kamu harusnya mengingat hal ini : Hanya jika kita bahagia di hari ini, maka kita juga bisa bahagia di esok hari.
Orang-orang juga lebih memilih siapa yang berada di tingkat yang paling atas dan melupakan tingkat kedua, walau tingkat kedua lebih banyak membuat hidup menjadi berwarna-warni. Dan aku juga baru menyadarinya, bahwa kamu juga melakukannya lagi kan? Aku kira, dengan membiarkanmu belajar untuk jujur dengan perasaanmu sendiri dan melihatmu baikan seperti itu....kamu juga akan berani untuk melangkah dan mengambil keputusan untuk beranjak dari sisi mengerikan itu. Tapi ternyata tidak ya? Betapa kejamnya dunia, saat seseorang benar-benar berusaha menciptakan pelangi di kehidupan seseorang....tapi mereka hanya percaya kepada hujan deras tanpa henti walau memang mereka sudah mengetahui bahwa pelangi benar-benar indah dan menyejukkan hati.
Tadinya, aku kira dengan mempercayai tindakan seseorang maka aku tidak akan dibodohi oleh kata-katanya. Namun rasanya, itu tidak dapat membuktikan apapun di situasi seperti ini. Bagaimana jika aku mempercayai tindakan seseorang tapi kata-katanya tetap saja membodohiku ketika sepanjang itu juga orang tersebut terlihat yakin dengan tindakannya? Mengapa ya...kamu ingin terus bersandiwara? Mau sampai kapan? Senang rasanya bisa melihatmu tertawa dan tersenyum setulus itu karena kamu sudah berusaha jujur dengan perasaanmu sendiri. Tapi kenapa kamu harus berbalik lagi? Kenapa kamu begitu psimis memperjuangkan perasaanmu sendiri? Kenapa kamu menilai bahwa dirimu sendiri tidak layak bahagia? Kenapa kamu harus begitu mempercayai bahwa kamu harus terus membohongi perasaanmu sendiri setelah kamu merasakan bahwa jujur dengan hatimu sendiri membuatmu tentram? Kenapa ya.....sampai sekarang aku belum juga menemukan keseimbangan disini. Aku malah menemukan banyak hal yang timpang disini. Kenapa kamu harus repot-repot melindungi pelangi yang sudah dilupakan oleh semua orang tapi kemudian.....kamu juga sanggup berkata bahwa kamu lebih memilih hujan sehabis mengorbankan dirimu sendiri untuk pelangi dari awan gelap dan hujan?
Aku pasti benar-benar orang seperti itu ya? Seolah, aku tempat kamu pulang kemanapun kamu berlari, kamu pasti memutuskan untuk pulang ke rumah, seberat apapun masalahmu. Aku mungkin memang tidak tahu bagaimana meletakkan sebuah warna dihati seseorang. Karena mungkin yang aku tahu adalah....bagaimana membuatmu tidak terluka lagi. Saat melihat kamu harus terjatuh ke titik paling bawah di dasar kehidupan, rasanya aku ingin ikut juga untuk terjun kesana. Karena dengan melihatmu berada disana, aku mempunyai kesempatan untuk bercermin kepada diriku sendiri, aku bisa belajar menjadi dewasa tanpa kamu sadari. Mungkin kita akan terus terluka dan berbuat salah karena memang kita tidak memiliki pengalaman sama sekali untuk melalui kehidupan ini yang terkadang terasa sangat kejam sehingga membuat kita menangis dan ingin berbalik saja. Tapi entah bagaimana, aku tidak mau menyesalinya. Mungkin aku memang pelangi yang dilupakan oleh orang-orang, pelangi yang kehadirannya tidak dipertimbangkan. Kamu juga sudah pasti tahu kan? Orang-orang akan lebih mempertimbangkan hal-hal yang membuatnya di dalam bahaya daripada hal-hal yang bisa membuatnya bahagia? Dan kamu juga melakukannya lagi kan? Tak apa.
Walau aku memang harus dilupakan, tidak dipertimbangkan.....setidaknya aku sudah tahu bahwa aku membuat lukamu berkurang :) Aku tidak mau menyesali apapun karena aku sudah berusaha sebaik mugkin untuk membuatmu sedikit percaya dengan kebahagiaan yang bisa kamu dapat di hari-hari itu. Terimakasih untuk semuanya.
Komentar
Posting Komentar