Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

2 Semusim

Gambar
          Pijakkan kaki, tak lagi ragu aku ukir. Tetapkan langkah dengan satu tujuan pasti. Berusaha menarik diri dari tiupan angin yang semakin kencang setiap detiknya. Cinta dan benci begitu cepat berlalu dalam semusim. Awalnya semua berjalan dengan satu tujuan. Namun putus asa selalu tercipta di antara kepastian yang telah ada. Sayangnya, kamu tidak dapat mengubah pahit menjadi manis. Bagimu, mudah mengubah sebuah keputusan, membatalkan harap seorang yang lama berdiri di sampingmu. Luka lama telah terobati sekian tahun, aku berdiri sendiri. Membalut luka sendiri, tanpa ada yang kau perlu tahu. Lebih baik begini, janganlah sampai kamu tahu apa yang harus aku lalui karena kekacauan yang telah kamu ciptakan. Berusaha keras keluar dari hampa dan kenangan yang terus melukiskan luka di dalam hati. Kamu selalu kembali setiap kamu pergi. Selalu kembali, disetiap aku telah berhasil menyembuhkan luka. Dan kembalinya kamu adalah hal yang menoreh luka kembali, membuat air mata menetes kembal

Mouth

Gambar
        "Mouth" dalam bahasa Indonesia berarti mulut. Mulut adalah salah satu organ vital menurut saya. Karena dari mulut, orang-orang disekitar kita dapat menjauh atau malah mendekat. Mulut juga adalah salah satu alasan dari hati yang berbahagia maupun hati yang senang. Ada pepatah yang mengatakan "Mulutmu, harimaumu". Hal tersebut benar adanya.         Saya memfilosofikan orang-orang yang tidak mau bertutur kata dengan baik adalah orang-orang yang memiliki masalah dalam mulutnya, lebih tepatnya mulutnya bermasalah dalam hal 'bau' (bau mulut). Karena setiap perkataan yang dikeluarkannya hanya akan menimbulkan masalah dengan orang lain, menyakiti orang lain, dan mengurangi berkat kepada diri-nya sendiri. Orang-orang dengan ciri seperti ini adalah orang-orang yang tidak mau berusaha untuk mengenal lingkungannya sendiri, memposisikan keberadaannya, menyesuaikan konteks pembicaraan dengan baik. Manusia bukannya tidak mampu melakukan hal tersebut, namun manu