Sehebat Apapun Kamu.


Segala sesuatu yang kamu mulai adalah segala sesuatu yang kamu tahu bagaimana akhirnya nanti. Kebanyakan, kamu memainkan peran sebagai anak kecil. Sehingga kamu akan berpura-pura tidak tahu tentang kelanjutan dari cerita yang sedang kamu rajut. Satu-satunya hal yang masuk akal untuk kamu jawab tidak tahu adalah apa yang akan terjadi di setiap perjalanan yang kamu tempuh. 

Namun, semakin kamu melangkah maka kamu juga akan semakin tahu seberapa kuat kamu untuk menempuh tantangan berikutnya tanpa harus mengkhawatirkan bagaimana kamu harus melaluinya. Sepanjang itu juga kamu akan semakin menyadari akhir dari cerita yang sedang kamu tulis. Perjalanannya memang sebuah misteri yang sulit untuk dibaca tetapi ketika kamu menuliskannya, kamu akan sangat mengerti dari mana kamu beranjak, untuk alasan apa, mengapa kamu harus pergi atau bertahan, terakhir bagaimana kamu mempertahankan apa yang sudah kamu tulis.
 
Di dunia ini ada satu hal yang tidak bisa kamu ubah : waktu. Ketika waktunya sudah berlalu, kamu tidak  bisa memutarnya kembali sebanyak yang kamu mau. Selama waktu masih bisa berputar untukmu, selama itu juga kamu seharusnya merasakan arti dari perjalanan yang sedang kamu tulis. Supaya nanti, ketika kamu harus memilih kemana selanjutnya, bagaimana kamu akan melanjutkan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan siapa kamu akan melanjutkan perjalanan, kamu tidak harus salah dalam menunggu seseorang. Menghabiskan sebagian dari waktu yang kamu miliki hanya untuk seseorang yang melanjutkan perjalanannya tanpa dirimu. Karena ternyata, hanya kamu yang memasukkan namanya ke dalam perjalanan panjangmu di mana pun kamu hendak melangkah.

Di sekeliling kamu, disini memang semuanya bisa saja terjadi walau semustahil apapun itu. Tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah bagaimana mungkin kamu berjalan dengan seseorang yang hanya ingin berdiam di tempat dia berdiri? Bagaimana mungkin kamu berlari dengan seseorang yang hanya dapat berkata dia ingin berlari? Kedua kakimu dan kakinya masih sama-sama bisa berlari. Tetapi apa yang kamu pilih berbeda dengan apa yang dia pilih. Keindahan antara meninggalkan atau ditinggalkan memang selalu nyata dalam setiap cerita. Selalu ada senyuman pahit dibalik meninggalkan atau ditinggalkan. Dan selalu ada senyum bahagia dibalik sebuah cerita yang pahit.

Apa kamu bisa menjelaskan apa itu cinta tanpa merasakannya? Apa kamu bisa menjelaskan indahnya dunia tanpa berjalan atau bahkan berlari mengelilinginya? Kamu memang masih bisa untuk menjelaskannya, tetapi tidak pernah bisa berjalan berdampingan bersama dengan hal-hal yang tidak pernah kamu rasakan. Semua hal itu akan tetap terasa jauh untukmu. Semua hal itu hanya bisa ada di dalam pikiranmu tetapi tidak di dalam hatimu. Sehebat apapun kamu, kamu tidak akan pernah bisa merasakan cinta tanpa merasakannya. Sehebat apapun kamu.


Kamu mungkin akan sangat mencintai hembusan angin yang terkadang membuat tulangmu terasa tertusuk karena dinginnya amat menyiksa. Tapi tidak dengan dia yang memilih berdiam diri di suatu tempat yang hangat. Dia akan mengatakan, dia juga mencintai angin. Tapi bagaimana bisa dia mencintai angin dengan berdiam diri di sebuah rumah yang hangat? Bahkan tidak terasa sedikit pun angin dingin di sana. Bagaimana mungkin kamu mempercayai ucapan mengenai cintanya akan angin dingin? Apalagi untuk bisa menyamakan bahwa cintamu dengan cintanya sama besar terhadap angin yang dingin.


Kamu tidak membutuhkan orang-orang yang kelihatannya hebat – mereka yang hanya ingin bersembunyi di dalam masalahnya. Kamu tidak membutuhkan orang-orang yang terlihat mengesankan saat berbicara mengenai banyak hal yang sama sekali tidak dia ketahui. Kamu tidak perlu untuk percaya kepada orang-orang yang hanya berani untuk membuat luka tanpa tahu bagaimana membalutnya. Kamu tidak perlu mengenang orang-orang seperti itu. Karena sesakmu akan membuat dunianya semakin bernyawa.

Duniamu hanya sebuah aset berharga baginya. Bagi dia juga duniamu bukan sesuatu yang harus dipertahankan. Karena baginya, duniamu hanya akan membawa penjelasan bagaimana dia harus bersembunyi tanpa ada seseorang yang mengetahuinya. Baginya, tak apa jika kamu harus kehilangan hati karena itu akan membuatnya semakin bernyawa. Dia tidak akan memahami apa itu bertahan, apalagi berjalan membuat sebuah peristiwa yang kamu impikan. Dia tidak akan pernah mengerti mengenai impianmu untuk berlari mengelilingi dunia, membuat banyak orang tersenyum dan bahkan tertawa karena keberadaanmu. Satu-satunya hal yang sangat dia mengerti adalah bagaimana memahami hidup melalui hatimu tanpa mau mengorbankan hatinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hugo Münsterberg

Semut dan Belalang