Daun dan Ranting

Daun tetap menari bersama angin yang menghembuskannya
Dibawah detik waktu yang terus bergulir
Semakin hari daun semakin jauh dari ranting
Semakin jauh hingga daun menjadi usang dan mati

Angin terus membawanya kian-kemari
Sehingga daun terus berlari tanpa henti
Berharap nasib baik berpihak kepadanya
Berharap angin tidak meninggalkannya seperti ranting

Ranting melepaskan dan membiarkan daun pergi
Ranting membiarkan daun mencicipi dunia tanpanya
Walau sarat beban menyiksa
Daun berusaha untuk hidup tanpa ranting

Dari kejauhan, daun berharap agar ranting mengingatnya
Mengingatnya sebagai daun walau kini warnanya bukan lagi hijau
Daun berharap ranting menantikannya setiap hari
Daun berharap ranting percaya daun akan kembali
Karena dalam sesak daun tetap percaya daun akan kembali

Daun tetap bertahan walau perlahan warnanya berubah menjadi cokelat
Perlahan serat-seratnya hilang tergores waktu dan angin
Daun tetap bertahan menantikan alam akan mengembalikannya kepada ranting
Daun tetap bertahan agar alam mengizinkannya memeluk ranting kembali
Sebelum daun bersatu kembali menjadi debu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hugo Münsterberg

Semut dan Belalang

Sehebat Apapun Kamu.